Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Penutur Bahasa Banjar



  Dalam beberapa publikasi, penduduk asli kalimantan sering diidentifikasi dengan sebutan 'orang dayak' (Riwut, 1979:1;Bondan,1953:5). Identifikasi ini didasarkan pada sistem budaya dan bahasa yang mereka miliki. Bagi penduduk Kalimantan yang bahasanya banyak memperlihatkan persamaannya dengan bahasanya melayu, didentifikasi sebagai orang melayu dan bahasanya diidentifikasi sebagai bahasa melayu. Sedangkan bagi yang tidak identik dengan bahasa melayu diidentifikasi sebagai bahasa-bahasa dayak dan para penuturna dinamakan 'orang Dayak'.

 Dalam kehidupan sehari-hari sebutan atau istilah 'Dayak' dan 'Melayu' kurang populer. Orang-orang adayak yang bertumpah darah di kalimantan selatan, Tengah, Barqt, dan timur cenderung mengidentifikasi diri dan kelompoknya dengan sebutan seperti orang katingan, orang hulu sungai, orang kapuas, orang bakumpai, orang sampit, orang buntok, orang palangka raya, prang purukcahu, orang tewe,orang tamiang layang, orang bukit, orang pasir, yang didasarkan pada nama wilayah atau kampung tempat tinggal mereka. Di samping itu ada pula sebutan yang sudah mengarah ke sebutan sebagai kelompok etnis seperti sebutan orang Ngaju, orang maanyan, orang lawanganm orang benoa, orang kenyah, orang tidung, dsb. Demikian pula bagi kelompok-kelompok yang diidentifikasi sebagai orang melayu menamakan diri dan kelompoknya sebagai orang banjar, orang kutai, dsb. Kelompok melayu umumnya bermukim di sepanjanga pesisir Pulau kalimantan yang bebatasan dengan laut Jawa.

  Bahasa Banjar merupakan salah satu bahasa di kalimantan yang wilayah pemakaiannya meliputi kalimantan tengah dan kalimantan timur, disamping kalimantan selatan sebagai wilayah penuturaslinya. Hampir semua penutur bahasa\bahasa Dayak mampuberkomunikasi dalam bahasa banjar. Oleh karenanya bahasa banjar sering pula berperan sebagai bahasa perhubungan antar kelompok tutur di ketiga wilayah tersebut di samping bahasa indonesia. Sedangkanmengenai pemakaian bahasa banjar di perantauan (di Riau dan Malaysia) belum ada keterangan yang cukup memadai kecuali perihal eksodus orang banjar ke indragiri hilir.

Lanjutkan Baca :  Bahasa Banjar Dalam Kajian Komparatif

«
Next
Newer Post
»
Previous
This is the last post.

No comments:

Post a Comment


Top