Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Si ampun gambar by ig : adifaisalmd


Kampung Sasirangan di jalan Seberang Mesjid adalah kampung pengrajin kain khas Kalimantan Selatan. Yang dimana kain ini dulunya bernama kain Langgundi yang artinya kain tenun berwarna kuning. Kain langgundi adalah pakain sehari-hari pada masa Kerajaan Negara Dipa di Amuntai. Pada suatu ketika Putri Junjung Buih menginginkan kain itu dipakai saat berada dialam manusia dan Lambung Mangkurat pun mensetujuinya. Setelah Putri Junjung Buih memakai kain langgundi tadi, masyarakat pun tidak pernah lagi memakai karena takut dan kualat karena kain tadi sudah jadi pakain Putri Junjung Buih 👸 (cerita singkatnya). 

Meskipun demikian kain langgundi tidaklah punah dan masih ada yang membuatnya tapi bukan untuk pakain sehari-hari melainkan untuk mengobati orang penyakit pingitan (penyakit yang berasal dari ulah para arwah leluhur) dan namanya pun berubah menjadi sasirangan. Akan tetapi dengan seiringnya waktu, kain sasirangan tadi untuk mengobati orang sakit sudah hampir tidak ada lagi dan sekarang kain sasirangan dijadikan sebagai fashion 👢👗👚 (Ras, 1968 : Baris 725-735, Hikajat Bandjar). 

Cara pembuatan kain ini dengan digambar motif-motif yang ada dikain, setelah itu ditusuk jelujur dan ditarik sampai menyusut. Selanjutnya motif-motif tadi biar kelihatan, terlebih dahulu diikat dengan karet gelang sehingga dalam proses pencelupan warna kain tadi memiliki berbagai macam warna 📏. . Istilah sasirangan pun diambil dari kata "sa" yaitu satu dan "sirang" artinya jelujur. Jadi kain sasirangan memiliki arti dibuat satu jelujur. Kain sasirangan ini bisa juga disebut batik kalsel, karena dengan motif yang hampir sama. Tapi jika dikatakan sama persis tidak juga, karena motif sasirangan beragam, antara lain motif gigi haruan, halilipan, iris pudak, naga balimbur dan masih banyak lagi

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment


Top